Aku Mencintaimu…
Mataku memandang lurus
ke arahnya. Seorang gadis cantik nan menawan. Entah apa yang membuatku begitu
mengaguminya. Aku berlari kecil mengejarnya, ingin memberinya sesuatu. Aku
menepuk pundaknya pelan, ia menoleh namun dihiraukannya. Kucekal lengannya,
lalu kuletakkan sekotak coklat ditangannya. Dengan santainya ia membuang coklat
yang kuberikan. Aku hanya tersenyum.
Dengan membawa
kepercayaan diri bahwa ia akan menerima sekotak coklat yang kuberi tanpa
membuangnya. Hari berikutnya aku mengejarnya. Memberinya sekotak coklat, lagi. Ia
menerimanya lalu membuangnya seperti sebelumnya.
Hari-hari selanjutnya
aku masih mengejarnya. Memberinya sekotak coklat yang selalu ia terima dan ia
buang. Aku tak marah dan tak juga kecewa.
Hari demi hari berlalu.
Aku masih mengejarnya dengan harapan ia takkan membuangnya lagi. Meski kutahu
harapan itu hanya sia-sia. Nyatanya ia tetap membuang coklat yang kuberi
untuknya. Sungguh, aku tak lelah mengejarnya. Tak letih memberinya coklat yang selalu
ia buang di depan mataku.
Sampai suatu ketika, ia
mau menerimanya. Menerima sekotak coklat yang selalu kuberikan padanya. Aku
bahagia.
“Kenapa kau selalu
mengejarku dan memberiku sekotak coklat yang bahkan aku selalu membuangnya
dihadapanmu?” tanyanya.
“Karena aku mencintaimu
dalam segala kerendahan diriku.”
Ia tertegun, mematung
ditempatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar